Lini produksi beras buatan yang kaya nutrisi
Lini produksi beras buatan yang kaya nutrisi
Lini produksi beras buatan yang kaya nutrisi adalah alat yang digunakan untuk memproduksi beras bergizi. Nasi bergizi nabati kaya akan berbagai vitamin dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Nasi sayur biasa merupakan produk bernilai tambah tinggi yang dibuat melalui proses ekstrusi dengan sari sayur seperti sari brokoli, bayam atau wortel yang ditambahkan ke dalam bihun. Secara keseluruhan, pecahan beras dan dedak padi dapat digunakan kembali.
Proses produksi lini produksi beras buatan yang kaya nutrisi sederhana dan mudah dioperasikan. Beras pecah dihaluskan dan dicampur dengan air, minyak, dll dalam jumlah tertentu. Pada suhu tertentu, bahan baku dimatangkan dalam alat ekstruder, kemudian diekstrusi dengan cetakan hingga membentuk bentuk nasi. Terakhir, partikel beras yang direkonstruksi dikeringkan pada suhu rendah. Ciri pencernaannya mirip dengan nasi putih biasa, namun kandungan vitamin dan nutrisi lainnya tinggi sehingga cocok untuk orang yang kebutuhan vitaminnya tinggi.
Sayuran hijau kaya akan berbagai mineral, sedangkan kuning telur kaya akan protein, yang dapat mencapai gizi seimbang dan kaya, memenuhi berbagai unsur yang diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan manusia, serta mendorong pertumbuhan tubuh manusia yang lebih sehat. Sayuran hijau merupakan makanan basa yang menetralkan makanan asam seperti biji-bijian dan daging, serta mempunyai efek mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh. Saat ini di pasaran terdapat nasi instan sayur warna-warni yang terbuat dari bayam segar, labu kuning, tomat, kubis, wortel dan sari sayur lainnya serta bihun. Dibandingkan dengan nasi biasa, nasi sayur instan tidak hanya rasanya yang enak, tetapi juga lebih banyak mengandung vitamin, trace element dan serat, serta nilai gizi yang tinggi.
Lini produksi beras buatan yang kaya nutrisi mengacu pada kumpulan semua unit produksi yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Lini produksi dapat berupa bengkel atau kompleks yang terdiri dari beberapa bengkel dengan fungsi produksi independen, atau bahkan seluruh pabrik, bergantung pada sifat produk yang dihasilkan. Mungkin juga terdapat beberapa stasiun kerja inspeksi di jalur produksi untuk inspeksi otomatis kualitas pemesinan selama proses pemrosesan benda kerja. Selain itu, mungkin juga terdapat beberapa stasiun kerja yang dioperasikan secara manual yang digunakan untuk menggantikan proses pemrosesan otomatis yang secara teknis sulit dicapai dan tidak ekonomis.
